Journal of Servite
https://journal.lspr.ac.id/index.php/servite
<p><strong>Journal of SERVITE</strong> published by Centre for Research, Publication, and Community Service, LSPR Communication and Business Institute since June 2019. Journal of SERVITE is a place for lecturers, students, national and international researchers to publish their report on implementation of community service, about the model or concept and implementation that has impacts on stakeholders. Journal of SERVITE features the solution for problems in community that relates to the improvement and development of human resources, especially on communication area in general, but not limited to public relations, media literacy, media culture, gender and media, as well as organizational communication, and intercultural communication. Result of community service covers group community communication, community empowerment through MSME mentoring, service provision of socio-cultural aspect, and the development of continuing education in community. Journal of SERVITE is published twice a year every end of June and December during current year</p>Lembaga Penerbitan LSPR, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPRen-USJournal of Servite2714-5220<p>Bagi artikel yang dimuat di Jurnal of Servite, berlaku aturan Hak Cipta sebagai berikut:</p> <ol> <li>Jurnal of Servite adalah pemegang hak untuk mempublikasikan artikel untuk pertama kalinya.</li> <li>Penulis tetap memegang hak cipta atas karya tulis yang terbit di Jurnal of Servite, dan dapat menggunakan karyanya dengan bebas, selama tidak melanggar peraturan.</li> <li>Karya yang dimuat di Jurnal of Servite berada dibawah lisensi <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>. Keterangan lebih lanjut silahkan mengakses bagian Open Access Policy.</li> </ol>Pelatihan Pembuatan dan Pengelolaan Konten Kreatif Media Sosial sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran Bagi Pengusaha Penginapan di Banjarbaru
https://journal.lspr.ac.id/index.php/servite/article/view/564
<p>Komunikasi pemasaran melalui media sosial merupakan cara yang ampuh untuk semua ukuran bisnis untuk menjangkau prospek dan pelanggan. Instagram merupakan salah satu media sosial yang populer dikalangan masyarakat Indonesia. Pengusaha yang tidak dapat mengikuti perkembangan komunikasi pemasaran dengan konten kreatif akan tertinggal sehingga butuh strategi konten kreatif yang menarik pelanggan pada media sosial. Kebanyakan pengusaha pada bidang jasa penginapan tidak menyadari bahwa potensi pembuatan dan pengelolaan konten kreatif dapat menarik perhatian masyarakat. Teori yang dibutuhkan adalah Komunikasi Pemasaran dan Strategi Konten Kreatif di Media Sosial dengan metode community Based Research (CBR). Melalui pelatihan dan pengelolaan konten kreatif terdapat peningkatan pengetahuan pengusaha.</p>Risa Dwi AyuniMuzahid Akbar HayatSanusi SanusiAde Nur Atika SariMuhammad Agus Humaidi
Copyright (c) 2024 Risa Dwi Ayuni, Muzahid Akbar Hayat, Sanusi Sanusi, Ade Nur Atika Sari, Muhammad Agus Humaidi
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-02-122024-02-1252738010.37535/1020054220231Penguatan Pemahaman Pengelolaan Sampah Warga Di Kawasan Kampung Wisata Tematik Pulo Geulis, Kota Bogor
https://journal.lspr.ac.id/index.php/servite/article/view/600
<p>Kampung Pulo Geulis kini telah berkembang dari kawasan permukiman kumuh menjadi Kampung Wisata Tematik yang dapat menarik kunjungan wisata. Kepadatan penduduk, akses serta sarana dan prasarana yang tidak memadai hingga letak geografis yang berada di tengah Sungai Ciliwung, dan status Pulo Geulis yang kini menjadi kampung wisata membuatnya menjadi pusat berbagai aktifitas pelaku wisata, oleh karena itu tentunya hal tersebut membuat Pulo Geulis tidak terhindar dari peningkatan timbulan sampah dan rentan kembali menjadi pemukiman kumuh, bahkan sungai berpotensi menjadi pembuangan sampah dan limbah lain. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan, dan menunjang keberlangsungan serta perekonomian Kota Bogor khususnya warga di Kawasan Kampung Wisata Tematik Pulo Geulis. Adapun metode pelaksanaan menggunakan metode <em>Participatory Rural Appraisal (PRA)</em>. Hasil kegiatan ini menunjukan pengelolaan sampah warga berbasis 4R <em>(Reduce, Reuse, Recycle, Replace) </em>untuk lingkungan yang berkelanjutan di Kawasan Kampung Wisata Tematik Pulo Geulis, Kota Bogor dapat menumbuhkan motivasi dan minat peserta dalam melakukan praktik pengelolaan sampah sebagai upaya dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan wisata. Peserta juga telah memahami alasan penting dan dampak negatif dari pengelolaan sampah yang dapat mengancam kualitas hidup, kesejahteraan, serta perekonomian Kampung Wisata Tematik Pulo Geulis. Kebersihan dan keindahan serta kemampuan warga dalam pengelolaan sampah dapat menjadi penciptaan ruang kampung berciri khas dalam hal pariwisata, dan tentunya hal ini bisa menjadi keunggulan maupun kelebihan lain yang dapat ditonjolkan Pulo Geulis sebagai Kampung Wisata Tematik di Kota Bogor.</p>Andys TiaraSri MustikaHusnin Nahry Yarza
Copyright (c) 2024 Andys Tiara, Sri Mustika, Husnin Nahry Yarza
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-02-122024-02-1252819310.37535/1020054220232Edukasi Manajemen Event untuk Lembaga Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
https://journal.lspr.ac.id/index.php/servite/article/view/579
<p style="font-weight: 400;">Rumah Autis merupakan lembaga sosial yang menangani anak autisme dan anak berkebutuhan khusus dari keluarga prasejahtera yang kini sudah terbentuk sebanyak 7 cabang. Rumah Autis telah menyelenggarakan berbagai event setiap tahunnya dan salah satunya yaitu IBK’S Day (Insan Berkebutuhan Khusus), sebagai ajang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan autisme, dan meningkatkan penerimaan anak berkebutuhan khusus di masyarakat. Namun setelah dilakukan observasi dalam penyelenggaran manajemen event dan wawancara terhadap pengurus Rumah Autis. Menunjukan jika mereka masih menghadapi permasalahan terkait manajemen risiko, pemahaman terkait perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam melaksanakan suatu event. Maka dari itu dibutuhkan edukasi manajemen event untuk lembaga pendidikan berkebutuhan khusus Rumah Autis. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menggunakan metode ceramah dan praktek. Adapun peserta yang mendapatkan edukasi yaitu pengurus dan tenaga pendidik atau guru dari Rumah Autis. Dimana mereka juga berperan sebagai panitia dan kepengurusan dalam menyelenggarakan event atau acara. Hasil evaluasi menunjukkan setelah dilakukan kegiatan edukasi manajemen event menunjukkan terjadinya kenaikan persentase pemahaman dari jawaban benar peserta di hari pertama yaitu 28 % dan di hari ke dua yaitu 16 %. Melalui edukasi ini diharapkan informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat melalui event dapat disampaikan secara terarah, terukur, dan tepat sasaran.</p> <p><strong><em>______</em></strong></p> <p style="font-weight: 400;"><em>Rumah Autis is a social institution that handles children with autism and children with special needs from underprivileged families, which has now formed 7 branches. Rumah Autis has organized various events every year and one of them is IBK'S Day (Insan Berkebutuhan Khusus), as a place to increase public awareness of autism, and increase the acceptance of children with special needs in society. However, after observations in organizing event management and interviews with the management of Rumah Autis. It shows that they still face problems related to risk management and understanding related to planning, implementation, and evaluation in carrying out an event. Therefore, event management education is needed for educational institutions with special needs for Rumah Autis. The method used in this community service activity is to use lecture and practice methods. The participants who get education are administrators and educators or teachers from Rumah Autis. Where they also act as committees and management in organizing events or events. The evaluation results showed that after the event management education activities were carried out, there was an increase in the percentage of understanding from the correct answers of the participants on the first day, namely 28% and on the second day, namely 16%. Through this education, it is hoped that the information to be conveyed to the public through events can be delivered in a directed, measurable, and targeted manner.</em></p>Emilya SetyaningtyasWulan YuliantiAnita YuniaAprida Sihombing
Copyright (c) 2024 Emilya Setyaningtyas, Wulan Yulianti, Anita Yunia, Aprida Sihombing
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-01-312024-01-31529410410.37535/1020054220233Pemberdayaan Pengusaha Kuliner Mikro di Kawasan Wisata Pantai Carita Pandeglang Melalui Pelatihan Merek
https://journal.lspr.ac.id/index.php/servite/article/view/575
<p style="font-weight: 400;">Kawasan wisata memberikan peluang usaha bagi penduduk Kecamatan Carita, khususnya usaha kuliner. Meskipun telah cukup lama berbisnis, banyak usaha mikro di Kawasan Wisata Pantai Carita Pandeglang yang belum memiliki merk dagang. Merek menentukan loyalitas, minat beli dan keputusan pembelian. Tujuan pelatihan merek dagang adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta. Peserta pelatihan adalah nasabah PNM Mekaar. Metode pelatihan yang digunakan adalah ceramah dan diskusi, demonstrasi produk dan test tertulis. Hambatan pembuatan merek dagang adalah keterbatasan pengetahuan, biaya dan prosedur pembuatan merek dagang. Dari diskusi terungkap motif peserta yang sudah memiliki merek adalah ingin menjual di e-commerce. Setelah mengikuti pelatihan, ada peningkatan pengetahuan peserta tentang manfaat dan komponen merek dagang. Pelatihan merek masih diperlukan oleh pengusaha terutama membuat merek dan stiker merek.</p> <p style="font-weight: 400;">________</p> <p style="font-weight: 400;"><em>The tourist area provides business opportunities for residents of the Carita District, especially culinary businesses. Even though they have been in business for quite a long time, many micro businesses in the Carita Pandeglang Beach Tourism Area do not yet have a trademark. Brand determines loyalty, purchasing interest, and purchasing decisions. Brand training aims to increase participants' knowledge. The training participants are PNM Mekaar customers. The training methods used are lectures and discussions, product demonstrations, and written tests. Barriers to creating a trademark are limited knowledge, costs, and brand creation procedures. From the discussion, it was revealed that participants who already had a brand wanted to sell on e-commerce. After attending the training, there was an increase in participants' knowledge about the benefits and components of the brand. Entrepreneurs still need brand training, especially when making brands and brand stickers.</em></p> <p style="font-weight: 400;"> </p>Levyda LevydaGiyatmi GiyatmiMaya Dewi Dyah Maharani
Copyright (c) 2024 Levyda Levyda
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-01-312024-01-315210511310.37535/1020054220234Alih Inovasi Produksi Bersih Kulit Singkong dan Pemanfaatannya Menuju Ekonomi Hijau
https://journal.lspr.ac.id/index.php/servite/article/view/570
<p style="font-weight: 400;">Kulit singkong merupakan pembalut umbi songkong setelah kulit luar, bagian kulit luar tipis berwarna merah muda dan pada bagian dalamnya berwarna putih. Kulit singkong selalu dibuang kelingkungan dari UMKM Akopa. Tidak disadari bahwa kulit singkong terdapat kandungan karbon (C) sebesar 59,31%, hydrogen (H) sebesar 9,78%, oksigen (O) sebesar 28,74%, nitrogen (N) sebesar 2,06%, sulfur (S) sebesar 0,11% dan air (H<sub>2</sub>O) sebesar 11,4%. Berdasarkan kandungan dari kulit singkong diatas maka masih dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan lain seperti makanan ringan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, salah satunya yaitu menjadi kripik singkong. Memang terlihat sederhana apabila melihat proses pengolahan kulit singkong menjadi kripik salah satu penerapan ilmu produksi bersih dari pemanfaatan limbah singkong. Peserta selain dilatih membuat kripik singkong juga diberikan pengetahuan tentang kandungan kulit singkong serta cara menjaga kelestarian lingkungan. Hasil pelatihan yaitu diketahui nilai tambah ekonomi dari pengolahan kulit singkong menjadi kripik sebesar Rp 137.000,- dari 6 kg kulit singkong basah, rasa kripik singkong yang disukai adalah rasa pedas sebesar 52%. Meningkat pengetahuan peserta tentang kandungan sianida dalam kulit singkong sebesar 20% menjadi 80% dan mengetahui cara menghilangkan kandungan sianida kulit singkong sebesar 24% menjadi 76% dari jumlah peserta sebanyak 25 (dua puluh lima orang). UMKM sejatinya menigkatkan perekonomian dari masyarakat sekitar selain itu juga dapat meminimalisir sampah buangan (kulit singkong) untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi hijau di Indonesia.</p> <p style="font-weight: 400;">_____________</p> <p><em>Cassava skin is a dressing for cassava tubers after the outer skin, the thin outer skin is pink and the inside is white. Cassava skin is always thrown into the environment from UKM Akopa. Even though cassava peel still contains carbon (C) of 59.31%, hydrogen (H) of 9.78%, oxygen (O) of 28.74%, nitrogen (N) of 2.06%, sulfur (S) of 0.11% and water (H2O) of 11.4%. Based on the content of the cassava peel above, it can still be used to make other processed products such as snacks which have high economic value, one of which is cassava chips. The process of processing cassava peels into chips does seem simple, one of the applications of clean production science from the utilization of cassava waste. Apart from being trained in making cassava chips, participants were also given knowledge about the content of cassava peels and how to preserve the environment. The result of the training is that it is known that the economic added value of processing cassava skins into chips is Rp. 137,000.- from 6 kg of wet cassava skins, the preferred taste of cassava chips is spicy by 52%. Increasing participants' knowledge about the cyanide content in cassava peels by 20% to 80% and knowing how to remove the cyanide on cassava peels by 24% to 76% of the total number of participants of 25 (twenty five people). </em><em>UMKM actually improve the economy of the surrounding community while also minimizing waste (cassava peels) to increase the added value of the green economy in Indonesia.</em></p>Nurhayati NurhayatiRustono Farady MartaRisqi Inayah DwijayantiMelkisedek LuahambowoFerdinand AgustinusMaichel Chinmi
Copyright (c) 2024 Nurhayati Nurhayati, Rustono Farady Marta; Risqi Inayah Dwijayanti, Melkisedek Luahambowo, Ferdinand Agustinus; Maichel Chinmi
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-01-312024-01-315211412410.37535/1020054220235Pengelolaan Wirausaha Mandiri Produk Kue Tradisional Berbasis Digital di KSU Berlian
https://journal.lspr.ac.id/index.php/servite/article/view/583
<p><em>Entrepreneurial Management of Traditional Cake Products based on Digital Cooperative Koperasi Serba Usaha (KSU) Berlian Pisangan Village Ciputat Timur Tangerang Selatan Banten aims to improve the management of traditional cake products of KSU Berlian members which includes training and assistance in packaging and branding methods, sales techniques and marketing management and entrepreneurship for members and management of cooperatives based on digital to improve community welfare. The problems found are less attractive product packaging designs, and marketing that has not been managed properly, by utilizing communication technology. The solution to deal with the problems offered by the Proposing Team is coaching provided to the community in the form of hard skills programs including product packaging design training to make it attractive and have selling value and marketing development training consisting of digital-based brands, sales and services. The training program was held on 26 May 2023 and 23 June 2023. The activities carried out were able to improve the management of traditional cake products of KSU Berlian members which included training and mentoring on packaging and brand methods, sales techniques and marketing management and entrepreneurship for members and management of digital-based cooperatives to improve community welfare</em></p>Gusmia AriantiOni TarsaniMuhammad Shaddam Rizqullah
Copyright (c) 2024 Gusmia Arianti, Oni Tarsani, Muhammad Shaddam Rizqullah
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-01-312024-01-315212513710.37535/1020054220236